Dewasa ini, banyak ilmuwan-ilmuwan yang telah menemukan dan menciptakan sebuah terobosan baru di dunia teknologi. Contohnya saja dapat JBers lihat mulai dari perkembangan teknologi zaman sekarang ini. Selain itu, penemuan mengenai sel-sel tubuh manusia pun sedang marak belakangan ini. Banyak ilmuwan yang sudah bisa menumbuhkan berbagai sel-sel tubuh menggunakan teknik sel induk. Kali ini JadiBerita akan mengukas keberhasilan para peneliti menumbuhkan sel otak dari air seni. Penasaran kan pastinya? Yuk langsung saja kita baca artikel menarik di bawah ini.
Para ilmuwan sedang meneliti di laboratorium
Air seni atau urin adalah hasil dari pembuangan proses yang telah terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Tentu saja sulit untuk percaya bahwa dari sel hasil pembuangan ini, para ilmuwan berhasil menciptakan sel otak! Percaya tak percaya, tapi teknik baru ini telah diuji coba oleh para ilmuwan. Teknik baru ini adalah sebuah teknik dimana air seni kita diubah menjadi sel-sel otak. Sel-sel otak dibentuk dari sel-sel yang terkandung dalam limbah pembuangan manusia, yaitu air kencing, untuk membentuk sel-sel neuron. Menurut para ilmuwan, metode ini bisa sangat sukses bila diterapkan kepada anak-anak yang sakit. Mengapa harus anak-anak yang sakit? Ternyata tubuh mereka jauh lebih mudah menerima sampel urin ketimbang sampel darah. Oleh sebab itu teknik air seni ini bisa dibilang sukses keberadaannya.
Sebelum ditemukannya teknik baru ini, sudah ada teknik `stem cell` atau sel induk yang telah lama populer di kalangan para peneliti karena dapat mengubah semua sel dalam tubuh. Sisi positif dari teknik sel induk ini adalah tidak adanya efek samping atau resiko yang akan terjadi pada tubuh pasien karena sel induk diambil dari tubuh pasien sendiri. Namun, sel-sel induk sulit diperoleh karena pertimbangan masalah etis dan ada kekhawatiran dapat menyebabkan tumor. Akhirnya, para ilmuwan berupaya mengubah sel dari darah dan sel-sel kulit. Tapi ternyata, para ilmuwan berhasil menemukan bahwa air seni lebih mudah diubah menjadi sel tubuh.
Laboratorium tempat Duanquing Pei melakukan penelitiannya
Tahun lalu, ilmuwan bernama Duanquing Pei dan tim-nya dari Chinese Academy of Sciences mencoba mengubah sel epitel ginjal yang terkandung dalam air seni untuk menjadi sel induk. Teknik retrovirus ini sebenarnya agak diragukan tingkat keberhasilannya
Para ilmuwan sedang meneliti di laboratoriumAir seni atau urin adalah hasil dari pembuangan proses yang telah terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Tentu saja sulit untuk percaya bahwa dari sel hasil pembuangan ini, para ilmuwan berhasil menciptakan sel otak! Percaya tak percaya, tapi teknik baru ini telah diuji coba oleh para ilmuwan. Teknik baru ini adalah sebuah teknik dimana air seni kita diubah menjadi sel-sel otak. Sel-sel otak dibentuk dari sel-sel yang terkandung dalam limbah pembuangan manusia, yaitu air kencing, untuk membentuk sel-sel neuron. Menurut para ilmuwan, metode ini bisa sangat sukses bila diterapkan kepada anak-anak yang sakit. Mengapa harus anak-anak yang sakit? Ternyata tubuh mereka jauh lebih mudah menerima sampel urin ketimbang sampel darah. Oleh sebab itu teknik air seni ini bisa dibilang sukses keberadaannya.
Sebelum ditemukannya teknik baru ini, sudah ada teknik `stem cell` atau sel induk yang telah lama populer di kalangan para peneliti karena dapat mengubah semua sel dalam tubuh. Sisi positif dari teknik sel induk ini adalah tidak adanya efek samping atau resiko yang akan terjadi pada tubuh pasien karena sel induk diambil dari tubuh pasien sendiri. Namun, sel-sel induk sulit diperoleh karena pertimbangan masalah etis dan ada kekhawatiran dapat menyebabkan tumor. Akhirnya, para ilmuwan berupaya mengubah sel dari darah dan sel-sel kulit. Tapi ternyata, para ilmuwan berhasil menemukan bahwa air seni lebih mudah diubah menjadi sel tubuh.
Laboratorium tempat Duanquing Pei melakukan penelitiannyaTahun lalu, ilmuwan bernama Duanquing Pei dan tim-nya dari Chinese Academy of Sciences mencoba mengubah sel epitel ginjal yang terkandung dalam air seni untuk menjadi sel induk. Teknik retrovirus ini sebenarnya agak diragukan tingkat keberhasilannya